Halo Pengunjung.. heheh sok akrab ... #_#
oke bagian artikel ini,, admin pengen bagi sebuah laporan,, laporannya tuhh mengenai Telur..
okehh,,, gimana kelanjutannya..heheheh ...
artikel ini saya muat, karena ini adalah tugas kuliahnya teman saya,, dya suruh di simpan..
yah udah saya simpan....
Semoga Bermanfaat ea.. ^_^
LAPORAN PROSES PEMBENTUKAN TELUR
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan
YME, atas segala kebesaran dan nikmat yang diberikan-Nya, seHingga penulis
dapat menyelesaikan Penulisan laporan yang berjudul “Proses Pembentukan Telur’’
.
Adapun
penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan telur dan bagian-bagian
pada ketiga telur unggas yaitu, Telur
ayam kampung, telur ayam ras, dan telur bebek atau itik beserta fungsinya.
Dalam
penyusunan laporan ini,penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan
bermanfaat
Serta
akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik pembaca.
Kupang, 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
.....................................................................................
……….. i
KATA PENGANTAR
....................................................................................
……… ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................................... iv
A. Latar Belakang
..................................................................................
…………….. 1
B. Rumusan Masalah
................................................................................…………… 1
C. Manfaat Penelitian
................................................................................................... 1
D. Metode Penulisan
…………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
........................................................................................... 2
A. Ovarium dan Oviduct.....................................................................
........................ 2
B. Proses pembentukan telur
....................................................................................... 2
C. Bagian bagian telur
................................................................................................ 5
D. Fungsi bagian bagian
telur...................................................................................... 5
BAB III
PENUTUP................................................................................................... 6
A. Kesimpulan............................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada perkembang biakan bertelur atau
Ovivipar selalu diawali dengan pembuaha didalam tubuh induk betina, setelah sel
telur dibuahi oleh sel jantan, maka terbentuklah embrio. Embrio yang terbentuk
akan dibungkus dengan cangkang, dan dikeluarkan oleh induk betina dari dalam
tubuhnya. Yang keluar ini berbentuk bulat dan bercangkang, tetapi cangkang ini
sangak sensitif, ini dinamakan Telur
. dari telur ini dapat teramati bagian-bagian telur yang tersusun sedemikian
rupa, mulai dari bagian dalam hingga luar. Dari bagian-bagian telur ini tentu
mempunyai fungsi masing-masing untuk menjadi sebuah individu nantinya (anak
ayam).
Dari dasar inilah penulis tertarik melakukan pengamatan serta mengkaji
lebih dalam Sel telur, nama, perbedan, serta fungsi dari ketiga telur unggas
yaitu telur ayam (ras), bebek/itik, dan telur ayam kampung.
B.
Rumusan Masalah
Dalam uraian pada bagian Latar
Belakang diatas, maka yang menjadi rumusan permasalahan adalah
dirumuskan sebagai berikut, apa nama-nama pada bagian telur itu, apa saja
fungsi dari bagianbagian itu, bagaimana perkembangbiakan sel telur (embrio)
serta perbedaan secara fisik dari ketiga telur unggas yang telah disebutkan
pada bagian Latar Belang.
C.
Manfaat Penulisan
Manfaat Penelitian ini adalah,
mempelajari serta untuk mengetahui nama-nama bagian dari telur ketiga unggas,
serta mengetahui fungsi bagian-bagian telur itu masing-masing
D.
Metode Penulisan
Laporan ini ditulis dengan
menggunakan metode meringkas isi buku dan referrensi tambahan dari internet
BAB
II
PEMBAHASAN
Ovarium adalah organ primer reproduksi pada betina
dan salurannya dinamakan dengan Oviduct (Feradis,2010). Bagian dan fungsi dari
Oviduct adalah sebagai berikut :
1.
Infundibulum
Fungsi dari infudibulum adalah untuk menangkap ovum
yang sudah matang. Bagian ini sangat tipis dan mempunyai panjang sekitar 9 cm,
Bentuknya seperti corong atau fimbria yang berfungsi untuk menangkap ovum yang
sudah matang. Disini telur kuning berdiam sekitar 15 sampai 30 menit
2.
Magnum
Merupakan
saluran terpanjang dari oviduct, panjangnya sekitar 33 cm. Ini merupakan tempat
terjadinya sekresi albumen telur. Proses perkembangan telur dalam magnum
sekitar 3jam
3.
Isthmus
Panjang
isthmus sekitar 10 cm, disini tempat terbentuknya membran sel atau biasa kita
sebut selaput kerabang lunak yang berfungsi untuk melindungi masuknya mikroorganisme
kedalam telur. Disini calon telur berdiam sekitar 1,5 jam
4.
Uterus
Panjang
uterus sekitar 10 cm sampai dengan 12 cm, disini tempat terjadinya pembentukan
dan penyempurnaan kerabang telur. Waktu proses ini sekitar 20 jam sampai 21 jam
5.
Vagina
Panjang
vagina sekitar 12 cm, Telur dalam vagina hanya tinggal beberapa menit saja.
Disini telur dilapisi dengan mucus yang berfungsi menyumbat pori pori pada
kerabang telur untuk mencegah infeksi bakteri
6.
Kloaka
Merupakan
bagian paling ujung dari oviduct
B.
Proses Pembentukan Telur
Telur pada unggas mengandung banyak
zat-zat makanan untuk persediaan perkembangbiakan embrio pada masa penetasan.
Telur tidak ubahnya susu pada mamalia adalah hasil sekresi dari sistem
reproduksi dan mekanisme endokrin, metabolik dan kimia faali. Bertelur sama
dengan mekanisme laktasi. Telur unggas lebih besar dari pada telur mamalia,
karena telur unggas harus mengandung makanan untuk perkembangan embrionik
selama pertumbuhan di luar tubuh induk. Embrio unggas sangat tergantung pada
zat makanan yang terdapat dalam telur. Karena itu lemak dari sudut kalori lebih
pekat dari pada gula, maka telur lebih kaya akan lemak dari pada gula
(dibandingkan dengan susu) (Anggorodi, 1984).
1. Yolk / Kuning telur Kuning
telur terdiri dari badan berbentuk bola besar, dari 25 sampai 150 μm garis
tengah, yang terbagi-bagi adalah dalam suatu tahapan yang berkelanjutan. Yolk
yang kecil ukurannya sangat kecil diperkirakan berdiameter sekitar 2 μm. Kuning
telur berisi hanya sekitar 50% air. Sisa terdiri dari protein dan lipid dengan
perbandingan 1: 2; lipid yang ada dalam bentuk lipoprotein (Bell dan Freeman,
1971). Lebih lanjut menyatakan pada umumnya sintesis protein kuning telur
berasal dari hati atas rangsangan hormon oestrogen. Kemudian diangkut oleh
darah nemuju indung telur (ovarium). Dalam ovarium ayam petelur mengandung
1000 sampai 3000 folikel, ukurannya sangat bervariasi dari ukuran mikrokopik
sampai sebesar satu kuning telur. Kuning telur yang lebih kecil mulai tumbuh
dengan cepat sekitar 10 hari sebelum dilepaskan ke dalam infundibulum. Kuning
telur diliputi oleh suatu membran folikuler, yang menempelkannya pada ovari.
Membran ini memiliki suatu bagian yang terlihat hanya sedikit mengandung
pembuluh darah. Bagian atau daerah itu disebut stigma. Inilah tempat dimana
kuning telur robek dan melepaskan ovum pada saat ovulasi. Karena zat-zat
makanan disalurkan melalui membran folikuler dari aliran darah menuju ke ovum,
sejumlah darah kadang-kadang dilepaskan bersama-sama kuning telur itu karena
tempat pecahnya tidak selalu tepat pada stigma. Inilah yang kadang menyebabkan
munculnya suatu blood spot di dalam telur (James Blakely dan David, 1985).
2.
Reproduksi
pada ayam Pola reproduksi pada ayam berbeda dengan mamalia terutama
beberapa segi yang terpenting, ayam bertelur dengan berirama bertelur, yaitu
bertelur satu atau lebih pada hari yang berurutan, kemudian diikuti satu hari
istirahat. Ayam yang prolefik bertelur 5 butir atau lebih dalam satu irama
bertelur (clutch). Timbulnya clutch dikarenakan pembentukan telur diburuhkan
total waktu 25 – 26 jam dan ovulasi berikutnya pada clutch yang sama terjadi 30
– 60 menit setelah ovulasi telur sebelumnya. Jadi karena ovulasi tidak terjadi
secara teratur setiap siklus 24 jam, maka waktu ovulasi hari berikutnya pada
clutch yang sama akan terlambat (Nalbandov, 1990).
3.
Pengendalian
Hormon Bertelur. Reproduksi burung adalah yang berkaitan dengan sistem
pengendalian pada ayam yang sedang bertelur, yang disebut hierarki folikuler
yakni gradasi berat dan ukuran folikel. Hanya satu folikel yaitu yang terbesar
yang menjadi masak dan di ovulasikan dalam waktu satu hari, segera setelah
folikel ini pecah, kemudian nomor 2 terbesar tumbuh menjadi besar, demikian
seterusnya peristiwa tersebut terjadi berurutan. Rincian permainan
hormonal antara ovarium dengan sistem hipotalamus-hipofiseal unggas semuanya
jelas, kecuali kita ketahui benar-benar ialah bahwa ovarium burung secara total
tergantung pada hormon Gonadotrofik yang berasal dari pituitari. Telah
diketahui bahwa hipotalamus dalam pengendalian pelapisan LH dan FSH hipofisa.
Diakuinya hipotalamus melalui cara pembedahan, tepatnya pada nuklei praoptik di
daerah paraventrikuler, ternyata dapat menghentikan ovulasi (Nalbandov, 1990).
4.
Oviduk. Setelah
ovulasi ovum ditangkap oleh fimbria dan masuk kedalam infundibulum kuning telur
akan berdiam kurang lebih selama ¼ jam dan dibagian ini terjadi pertemuan
dengan sel jantan, setelah itu diteruskan ke magnum (Rasyaf, 1992). Lebih
lanjut Nalbandov, (1990) menuliskan bahwa disini telur menerima lapisan
albumen. Sekresi albumen pada magnum yang dikontrol oleh dua hormon. Hormon
estrogen yang fungsi utamanya menyebabkan perkembangan anatomi dan perkembangan
kelenjar seluruh oviduk, tetapi estrogen saja tidak dapat menyebabkan
pembentukan calon albumen dalam kelenjar, atau sekresi albumen sendiri ke dalam
lumen magnum. Hormon yang kedua dibutuhkan untuk kepentingan kedua-duanya, baik
pembentukan atau sekresi albumen. Androgen dan progesteron yang
kedua-duanya beraksi terhadap magnum yang berkembang karena estrogen, dapat
menyebabkan pertumbuhan granula albumen dan pelepasan granula ini ke dalam
lumen. Setelah pertumbuhan magnum yang di prakarsai oleh estrogen dan
pembentukan granula albumen yang disebabkan baik androgen ataupun progesteron,
satu peristiwa lagi masih tertinggal yaitu sekresi albumen kedalam lumen. Hal
ini biasanya terpicu oleh adanya benda asing di magnum , apakah itu ovum
ataukah benda asing yang berada dalam magnum. Setelah mendapat albumen
dalam perjalanan di magnum selama 2,5 jam atau 3 jam, telur bergerak ke
isthmus, disini disekersikan kerabang lunak. Bagian oviduk ini secara
histologis berbeda dengan magnum tetapi dikontrol oleh hormon yang sama, yang
beraksi dengan cara yang sama dan dalam rangkaian tahap yang sama, seperti yang
terjadi pada magnum. James Blakely dan David, (1985)mengemukakan di daerah
isthmus mendapat pelapisan membran yaitu membran luar dan membran dalam, dalam
keaadaan normal masing-masing membran menempel, kecuali pada suatu tempat
dimana membran tersebut berpisah yaitu pada ujung tumpul telur. Perpisahan kedua
membran tersebut membentuk suatu rongga udara. Telur tinggal di isthmus selama
kurang lebih 1,5 jam dan setelah menerima kerabang lunak dan air, dikuatkan
oleh Rasyaf (1992) dibagian ini ditambahkan pula Natrium, Kalsium dan garam.
Telur tersebut bergerak ke kelenjar kerabang atau yang dinamakan pula uterus,
telur tinggal di daerah ini selama kurang lebih 22 jam, dan kerabang kapur
disekresikan menyelubungi (Nalbandov, 1990).
Tabel
1. Rataan panjang bagian pembentukan telur dan lama waktu proses berjalan
Bagian Panjang (cm) Waktu (jam)
Bagian Panjang (cm) Waktu (jam)
Infundibulum
11,0 0,25
Magnum
33,6 3,00
Isthmus
10,6 1,25
Uterus
10,1 20,15
Vagina
6,9 0,15
Sumber
: Rasyaf 2003
5.
Pengeluran
Telur (Oviposisi). Dalam kondisi normal telur dibentuk bagian tumpul
terlebih dahulu. Jika induk tidak terggangu pada saat bertelur, sebagian besar
telur akan dikeluarkan dengan ujung tumpul lebih dulu. Hal ini tidak diketahui
secara pasti sebabnya, tetapi diketahui bahwa sesaat sebelum dikeluarkan, telur
diputar secara horisontal (tidak ujung ke ujung), 180 derajat sesaat sebelum
telur itu dikeluarkan. Ovulasi pada ayam secara normal terjadi 30 menit setelah
telur dikeluarkan. Interval waktu dapat bervariasi antara 7 sampai 74 menit
(James Blakely dan David, 1985). Lebih lanjut menyatakan pengeluaran telur
dirangsang oleh cahaya sehingga merangsang dan meningkatkan suplai FSH. Hormon
ini pada gilirannya melalui aktivitas ovari mengakibatkan terjadinya ovulasi
dan oviposisi.
6.
Sifat
Mengeram. Induk ayam mengeram diakibatkan oleh pengaruh hormon prolaktin
dari pituitari anterior, ayam menghabiskan waktu dengan duduk diatas sarang dan
menetaskan serta mengasuh anak-anaknya. Bila sifat keibuan ini demikian kuat
sehingga induk ayam terus menerus duduk diatas sarang, hal ini merugikan karena
pada saat mengeram ayam tidak memproduksi telur (James Blakely dan David, 1985)
C.
Bagian bagian telur serta fungsi
1.
Cangkang
2.
Membran dalam (vitalline)
3.
Membran luar
4.
Rongga udara
5.
Kuning telur ( yolk )
6.
Putih telur ( albumen )
7.
Keping Germina ( keping lembaga )
8.
Sel telur ( embrio )
D.
Fungsi bagian-bagian telur
1. Cangkang
Fungsi cangkang adalah untuk
melindungi telur atau embrio dari luar sehingga embrio tetap aman.
2. Membran dalam
Berfungsi untuk membungkus albumen dan yolk yang ada
didalamnya
3. Membran luar
Berfungsi untuk menjaga telur bagian
dalam dari guncangan serta menjaga telur agar tetap kuat
4. Putih telur ( albumen )
Cadangan makanan bagi embrio sewaktu
berkembang dalam cangkang telurnya
5. Kuning telur ( yolk )
Embrio
atau calon bayi yang bakalan berkembang dan menetas
6. Kalaza
Menjaga
posisi kuning telur dan keping lembaga
7. Keping germinal
Adalah sel
embrio yang nantinya menjadi satu individu
8. Rongga udara ( air cell )
Adalah
tempat oksigen masuk agar calon bayi di dalam telur tetap bisa bernafas
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penulisan
laporan ini, penulis mendapat kesimpulan
bahwa, sel embrio tidak akan tumbuh sebagaimana seharusnya tanpa adanya peranan
dari bagian-bagian telur itu sendiri :
Berikut peranan bagian-bagian itu :
1.
Cangkang
Fungsi cangkang adalah untuk
melindungi telur atau embrio dari luar sehingga embrio tetap aman.
2. Membran
dalam
Berfungsi untuk membungkus albumen dan yolk yang ada
didalamnya
3. Membran
luar
Berfungsi untuk menjaga telur bagian
dalam dari guncangan serta menjaga telur agar tetap kuat
4.
Putih telur ( albumen )
Cadangan makanan bagi embrio sewaktu
berkembang dalam cangkang telurnya
5. Kuning
telur ( yolk )
Embrio atau calon bayi yang bakalan
berkembang dan menetas
6. Kalaza
Menjaga posisi kuning telur dan
keping lembaga
7. Keping
germinal
Adalah sel embrio yang nantinya
menjadi satu individu
8. Rongga
udara ( air cell )
Adalah tempat oksigen masuk agar
calon bayi di dalam telur tetap bisa bernafas
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi R., 1984.
Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.
Bell D.J. and Freeman B.M., 1971. Physiology and Biochemistry of the Domestic Fowl. Volume 3. Academic Press. London New York.
James Blakely and David H. Bade, 1985. Ilmu Peternakan. Edisi keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh Bambang Srigandono dan Soedarsono).
Nalbandov A.V., 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Edisi ketiga. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. (Diterjemahkan oleh Sunaryo Keman).
Rasyaf M., 1992. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
http://posongfarm.blogspot.com/2012/12/proses-terbentuknya-telur-pada-unggas.html
Bell D.J. and Freeman B.M., 1971. Physiology and Biochemistry of the Domestic Fowl. Volume 3. Academic Press. London New York.
James Blakely and David H. Bade, 1985. Ilmu Peternakan. Edisi keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh Bambang Srigandono dan Soedarsono).
Nalbandov A.V., 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Edisi ketiga. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. (Diterjemahkan oleh Sunaryo Keman).
Rasyaf M., 1992. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
1 komentar:
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
ReplyKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Post a Comment