Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Ayat Pokok: Mazmur 27:1-4
_____________________________________________
Setelah mengalami sendiri begitu banyak kemurahan, pertolongan dan perlindungan Tuhan sejak masa mudanya, raja Daud sampai pada satu kesimpulan. Dan itulah yang menjadi satu keinginan yang dimintanya dari Tuhan: Diam Dalam Rumah Tuhan Seumur Hidupnya! Itulah yang menjadi satu-satunya prioritas hidup raja Daud.
Tulisnya dalam Mazmur 122:1 – “Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN.” Di bagian lain, pemazmur berkata, “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik” – Mazmur 84:10. Haleluya!
Bala Kelaparan
Dalam suatu penglihatan di Pulau Patmos, kepada Yohanes diperlihatkan apa yang akan terjadi di akhir zaman. Dalam Wahyu 6, kita membaca Anak Domba, yaitu Tuhan Yesus membuka meterai-meterai yang menutup rapat sebuah gulungan kitab.
Ketika meterai ketiga dibuka, keluarlah kuda warna hitam dengan penunggang yang tangannya memegang sebuah timbangan. Kuda hitam merepresentasikan kematian akibat bala kelaparan hebat yang akan melanda dunia. Secupak gandum, dan tiga cupak jelai masing-masing sedinar harganya! Namun puji Tuhan, anggur dan minyak, tidak akan dirusakkan!
Di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Tuhan kembali, bala kelaparan dahsyat akan melanda umat manusia di seluruh dunia, termasuk orang-orang percaya! Tetapi perhatikan apa yang Tuhan sanggup kerjakan bagi mereka yang percaya dan berharap kepadaNya.
Saat Tuhan menetapkan kekeringan dan bala kelaparan terjadi di suatu daerah, hamba Tuhan/orang percaya yang tinggal di sana akan mengalami hal yang sama! Bedanya: Tuhan menyediakan jalan keluar untuk memelihara umatNya. Puji Tuhan!
Itulah pengalaman pribadi nabi Elia! Ketika bertahun-tahun lamanya Tuhan tidak mendatangkan hujan bahkan embun ke atas seluruh tanah Israel, Dia telah mempersiapkan jalan untuk memelihara Elia. Pertama, Ia menyuruhnya pergi ke Sungai Kerit, dimana ia bisa minum dari sungai itu, sementara di pagi dan petang hari, Ia mengirim burung-burung gagak untuk membawakan makanan baginya – 1 Raja-Raja 17:1-6!
Saat sungai menjadi kering, Tuhan lalu mengutus Elia pergi kepada seorang janda miskin di Sarfat. Di sanalah ia memelihara Elia dan janda beserta anaknya. Sedikit tepung yang tersisa dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli tidak habis-habis, sampai Tuhan menurunkan hujan – 1 Raja-Raja 17:7-16. Puji Tuhan!
Jangan Kamu Kuatir
Apakah yang menjadi prioritas hidup saudara? Perkara-perkara rohanikah? Atau jasmani? Ini yang Tuhan Yesus katakan jika saudara kuatir akan perkara jasmani: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?... Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." – Matius 6:25, 33. Haleluya!
Tanda-tanda yang tengah terjadi di di dunia hari-hari ini menjadi pertanda, bahwa kedatangan Tuhan Yesus kembali sudah kian dekat. Masa kesukaran dan aniaya besar akan segera tiba – 2 Timotius 3:1-7.
Saat para lawan dan musuh berkemah mengepung, menyerang, untuk menghancurkannya, Daud tidak gentar! Alkitab mencatat, “ia tetap percaya”. Haleluya! Jangan takut ataupun gentar! Tetaplah percaya! Tetap setia! Sekali Yesus, Tetap Yesus! Pergunakan sisa waktu yang ada untuk justru lebih giat melayani Tuhan!
Tuhan Yesus memberkati setiap pelayanan saudara!
Ayat Pokok: Mazmur 27:1-4
_____________________________________________
Setelah mengalami sendiri begitu banyak kemurahan, pertolongan dan perlindungan Tuhan sejak masa mudanya, raja Daud sampai pada satu kesimpulan. Dan itulah yang menjadi satu keinginan yang dimintanya dari Tuhan: Diam Dalam Rumah Tuhan Seumur Hidupnya! Itulah yang menjadi satu-satunya prioritas hidup raja Daud.
Tulisnya dalam Mazmur 122:1 – “Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN.” Di bagian lain, pemazmur berkata, “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik” – Mazmur 84:10. Haleluya!
Bala Kelaparan
Dalam suatu penglihatan di Pulau Patmos, kepada Yohanes diperlihatkan apa yang akan terjadi di akhir zaman. Dalam Wahyu 6, kita membaca Anak Domba, yaitu Tuhan Yesus membuka meterai-meterai yang menutup rapat sebuah gulungan kitab.
Ketika meterai ketiga dibuka, keluarlah kuda warna hitam dengan penunggang yang tangannya memegang sebuah timbangan. Kuda hitam merepresentasikan kematian akibat bala kelaparan hebat yang akan melanda dunia. Secupak gandum, dan tiga cupak jelai masing-masing sedinar harganya! Namun puji Tuhan, anggur dan minyak, tidak akan dirusakkan!
Di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Tuhan kembali, bala kelaparan dahsyat akan melanda umat manusia di seluruh dunia, termasuk orang-orang percaya! Tetapi perhatikan apa yang Tuhan sanggup kerjakan bagi mereka yang percaya dan berharap kepadaNya.
Saat Tuhan menetapkan kekeringan dan bala kelaparan terjadi di suatu daerah, hamba Tuhan/orang percaya yang tinggal di sana akan mengalami hal yang sama! Bedanya: Tuhan menyediakan jalan keluar untuk memelihara umatNya. Puji Tuhan!
Itulah pengalaman pribadi nabi Elia! Ketika bertahun-tahun lamanya Tuhan tidak mendatangkan hujan bahkan embun ke atas seluruh tanah Israel, Dia telah mempersiapkan jalan untuk memelihara Elia. Pertama, Ia menyuruhnya pergi ke Sungai Kerit, dimana ia bisa minum dari sungai itu, sementara di pagi dan petang hari, Ia mengirim burung-burung gagak untuk membawakan makanan baginya – 1 Raja-Raja 17:1-6!
Saat sungai menjadi kering, Tuhan lalu mengutus Elia pergi kepada seorang janda miskin di Sarfat. Di sanalah ia memelihara Elia dan janda beserta anaknya. Sedikit tepung yang tersisa dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli tidak habis-habis, sampai Tuhan menurunkan hujan – 1 Raja-Raja 17:7-16. Puji Tuhan!
Jangan Kamu Kuatir
Apakah yang menjadi prioritas hidup saudara? Perkara-perkara rohanikah? Atau jasmani? Ini yang Tuhan Yesus katakan jika saudara kuatir akan perkara jasmani: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?... Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." – Matius 6:25, 33. Haleluya!
Tanda-tanda yang tengah terjadi di di dunia hari-hari ini menjadi pertanda, bahwa kedatangan Tuhan Yesus kembali sudah kian dekat. Masa kesukaran dan aniaya besar akan segera tiba – 2 Timotius 3:1-7.
Saat para lawan dan musuh berkemah mengepung, menyerang, untuk menghancurkannya, Daud tidak gentar! Alkitab mencatat, “ia tetap percaya”. Haleluya! Jangan takut ataupun gentar! Tetaplah percaya! Tetap setia! Sekali Yesus, Tetap Yesus! Pergunakan sisa waktu yang ada untuk justru lebih giat melayani Tuhan!
Tuhan Yesus memberkati setiap pelayanan saudara!
Post a Comment