“Pedagang bangsa-bangsa bersuit-suit terhadapmu, akhir hidupmu mendahsyatkan, dan lenyap selamanya engkau” (Yehezkiel 27:36)

Bumi Nusantara yang sekarang kita kenal sebagai negara Indonesia tidak lepas dari sejarah beberapa kerajaan besar yang pernah berjaya di zamannya. Kerajaan Sriwijaya contohnya adalah salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang muncul pada abad ke-7 di pulau Sumatera. Kerajaan besar ini mengembangkan diri sebagai negara maritim dengan daerah kekuasaan yang membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan pesisir Kalimantan. Nama Sriwijaya berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna “kemenangan yang gilang-gemilang”. Kerajaan Sriwijaya pada akhirnya runtuh pada abad ke-14, diantaranya karena faktor alam yaitu adanya endapan lumpur yang menggeser letak Palembang sebagai ibukota makin menjauh dari laut, padahal kerajaan digdaya ini hanya memiliki angkatan laut untuk melindungi daerah kekuasaannya.
Nasib Kerajaan Sriwijaya ternyata senada dengan bacaan Alkitab hari ini mengenai “Nyanyian ratapan mengenai Tirus”. Seringkali kita beranggapan bahwa keberhasilan dapat diraih apabila kita memiliki sumber daya yang memadai. Kita sering lupa memperhitungkan adanya faktor lain yang bisa menghambat bahkan menggagalkan rencana yang telah kita rancang dengan baik. Manusia sehebat apapun tetaplah tidak bisa membuat rancangan yang terbaik, hanya Tuhan-lah Pribadi yang sanggup membuat rancangan yang sempurna.
Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang sifatnya kekal. Semua yang telah kita capai saat ini tidak dapat dijadikan andalan untuk masa depan kita. Tuhan bahkan mengutuk orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh dari-Nya. Oleh karena itu, janganlah kita terlena dengan kesuksesan yang kita miliki tetapi marilah kita selalu mengandalkan Tuhan karena hanya Dialah Juruselamat yang sejati. (EH-04)

Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami jikalau kami kerap hidup dengan mengandalkan diri pada hal-hal yang fana. Ajarlah kami agar selalu hidup dengan mengandalkan Engkau. Amin.